Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI

Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI
Pada dasarnya ilmu hubungan internasional adalah sebuah disiplin yang bersifat multidisipliner, yang relatif muda (diban-dingkan dengan disiplin-disiplin lain da-lam ilmu-ilmu sosial). Berdasarkan pema-haman umumnya, ilmu hubungan interna-sional merupakan suatu kajian yang mem-pelajari interaksi antar aktor-aktor dalam hubungan internasional pada berbagai aspek kehidupan (seperti politik, ekonomi, pertahanan keamanan, sosial budaya, lingkungan hidup). 

Oleh karena itu dalam penyelenggaraan Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional, selain mendasarkan diri pada suatu kurikulum yang khas, juga memanfaatkan berbagai disiplin lainnya yang terdapat baik di lingkungan FISIP-UI sendiri maupun di luar FISIP-UI terutama Fakultas Sastra, Hukum, Ekonomi di Universitas Indonesia.

Tujuan akhir program pendidikan ilmu hubungan internasional ini antara lain menghasilkan lulusan yang minimal me-nguasai teori-teori dasar dalam ilmu hu-bungan internasional, sehingga mampu mengindentifikasi, menjelaskan (terma-suk menguraikan) berbagai fenomena hu-bungan internasional yang ada, bahkan dapat pula membuat prediksi. Hal itu semua akan tercapai bila lulusan Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional mampu mengaplikasikan berbagai penge-tahuan teori yang diperolehnya ke dalam kasus-kasus yang hendak dijelaskannya, baik masalah-masalah konvensional mau-pun masalah-masalah non konvensional.

Dengan bekal kemampuan tersebut, maka program sarjana reguler ilmu hu-bungan internasional sendiri, langsung maupun tidak langsung, akan semakin mampu mengembangkan diri sebagai se-buah institusi keilmuan ke arah yang lebih maju, di samping terus-menerus meme-nuhi kebutuhan praktis masyarakat. Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasio-nal sebagai sebuah lembaga mempunyai peranan yang vital dalam mengembang-kan disiplin hubungan internasional, na-mun tetap bercirikan keindonesiaannya. Pengembangan tersebut antara lain diupa-yakan melalui berbagai aktivitas Labora-torium Ilmu Hubungan Internasional seba-gai salah satu perangkat penting program sarjana reguler ilmu hubungan internasio-nal dalam melaksanakan misi pendidikan-nya (seperti penelitian, pelatihan, dan penerbitan jurnal ilmiah). 

Berdasarkan hal tersebut, selain meng-hasilkan lulusan yang unggul secara akade-mis di bidang ilmu hubungan internasional, Program Sarjana Ilmu Hubungan Interna-sional juga mengembangkan keahlian terapan yang berguna untuk berbagai bidang pekerjaan di pemerintahan, media massa, lembaga penelitian, konsultan dan usaha swasta lainnya. Guna mencapai hal tersebut, maka Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional dalam rencana pe-ngembangan program pendidikannya, senantiasa berupaya mengintegrasikan kurikulum pendidikannya dengan kuri-kulum tingkat lanjutan (S2 dan S3). Salah satu upaya tersebut telah dimulai dengan melakukan penyamaan orientasi pengem-bangan pendidikan tinggi.

Orientasi pengembangan pendidikan yang dianggap sangat relevan dengan per-kembangan zaman saat ini adalah suatu arah pedoman penyelenggaraan pendi-dikan ilmu hubungan internasional yang mengikuti kecenderungan perkembangan hubungan internasional yang sedang ber-laku saat ini, yaitu kecenderungan ber-kembangnya hubungan ekonomi politik internasional dan kecenderungan hubung-an politik strategik internasional. Kedua kecenderungan ini tetap relevan pada era Milenium III, sehingga Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional memandang perlu mewadahinya melalui pembentukan konsentrasi-konsentrasi pada kurikulum program pendidikannya. Konsentrasi ter-sebut adalah (1) Ekonomi Politik Intrerna-sional, dan (2) Pengkajian Strategik dan Diplomasi. 

Dalam kurikulum program pendidikan-nya, masing-masing konsentrasi tersebut memberikan pengetahuan dasar yang memadai untuk bidangnya masing-masing. Selanjutnya dalam kurikulum pendidikan magister, pengetahuan pada masing-masing konsentrasi ini akan dipelajari secara lebih mendalam. Dengan demikian pada akhirnya seluruh pengeta-huan yang diberikan oleh Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional (melalui program-program pendidikannya) dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu menghasilkan suatu kualitas lulusan ilmu hubungan internasional yang handal dan mampu bersaing di tingkat lokal, regional dan bahkan dunia internasional.

Kuntowijoyo Sastrawan Profetik

Kuntowijoyo Sastrawan Profetik
Sastra profetik adalah sastra yang berjiwa transendental dan sufistik karena berangkat dari nilai-nilai ketauhidan, tetapi yang setelah itu juga memiliki semangat untuk terlibat dalam mengubah sejarah kemanusiaan yang karena itu memiliki semangat kenabian. Sebagai aliran di dalam tradisi intelektual Islam, sastra sufistik dapat disebut juga sebagai sastra transendental karena pengalaman yang dipaparkan penulisnya ialah pengalaman transendental, seperti ekstase, kerinduan, dan persatuan mistikal dengan Yang Transenden. Pengalaman ini berada di atas pengalaman keseharian dan bersifat supralogis (Hadi, 1999:23). 

Sastra transendental memang telah memiliki perjalanannya sendiri yang panjang. Dua contoh sastrawan Islam yang menulis secara sufistik dan transendental adalah Jalaluddin Rumi dan Muhammad Iqbal.

Jalaluddin Rumi (1207-1273) adalah penyair dari Persia yang terkenal sebagai sastrawan yang mendalami tasawuf. Salah satu karya Jalaluddin Rumi adalah Diwan-i Syams Tabriz yang berupa 33.000 bait puisi berbentuk lirik. Puisi-puisi ini pada awalnya adalah lontaran spontan yang muncul dari mulut Jalaluddin Rumi ketika ia berada dalam situasi ekstase. Lontaran-lontaran itu kemudian dicatat oleh para muridnya yang mengelilinginya. Puisi-puisi dalam Diwan-i Syams Tabriz ini berisi renungan-renungan ilahiyah dan persatuan mistikal.

Muhammad Iqbal (1873-1938) dari Pakistan merupakan sosok lain dari sastrawan transendental dalam tradisi sastra Islam. Puisinya menampakkan kekentalan permenungan filsafat, ini tampak di antaranya dalam kumpulan puisinya yang berjudul Asrar-i Khudi. Muhammad Iqbal juga adalah pengagum Jalaluddin Rumi dan menganggap Jalaluddin Rumi sebagai guru spiritualnya.

Dalam sastra Indonesia modern, warna transendental juga banyak ditemukan. Karya-karya Amir Hamzah merupakan contoh sastra transendental yang berbobot dari tradisi sastra Angkatan Pujangga Baru. Chairil Anwar pelopor Angkatan 45 pun juga menulis puisi transendental, misalnya puisi “Kepada Peminta-minta”. Dalam tradisi yang lebih baru, sastrawan-sastrawan yang menulis tema transendental banyak bermunculan. Di antara mereka itu adalah Abdul Hadi W.M., Sutardji Calzoum Bachri, Kuntowijoyo, K.H. Mustofa Bisri, dan kemudian diikuti pula oleh yang lebih muda dari mereka, seperti Mustofa W. Hasyim, Mathori A. Elwa, Amien Wangsitalaja, Acep Zamzam Noor, Abidah el Khalieqy.

Kuntowijoyo, lahir 18 September 1943, merupakan sastrawan Indonesia yang dapat digolongkan sebagai penulis sastra transendental ini. Sastra bagi Kuntowijoyo harus mampu memberikan keseimbangan antara tema sosial dan tema spiritual, antara pelibatan diri dalam persoalan kemanusiaan dengan kesuntukan beribadah, antara yang bersifat dunyawiyah dan ukhrawiyah, antara aktivisme sejarah dengan pengalaman religius. 

Kuntowijoyo mendasarkan perumusan sastra profetik (dan profetisitas secara umum) kepada Al Quran surah Ali Imran: 3. Bagi Kunto (1997), ada empat hal tersirat dari ayat ketiga surah Ali Imran ini, yaitu (1) konsep tentang umat terbaik, (2) aktivisme sejarah, (3) pentingnya kesadaran, dan (4) etik profetik.

Pertama, konsep tentang umat terbaik (the choosen people). Umat Islam akan menjadi umat terbaik (khaira ummah) dengan syarat mengerjakan tiga hal sebagaimana disebut oleh ayat tersebut. Jadi, sebuah umat tidak akan secara otomatis menjadi the choosen people. Konsep the choosen people dalam Islam ini berbeda dengan konsep the choosen people dari Yudaisme. Konsep Yudaisme menyebabkan rasialisme, sedangkan konsep umat terbaik dari Islam justru berupa sebuah tantangan untuk bekerja lebih keras ke arah aktivisme sejarah. 

Kedua, aktivisme sejarah. Bekerja di tengah-tengah manusia (ukhrijat li an nas) berarti bahwa yang ideal bagi Islam ialah keterlibatan umat dalam sejarah. Wadat (tidak kawin), uzlah (mengasingkan diri), dan kerahiban tidak dibenarkan. Demikian pula gerakan mistik yang berlebihan yang melupakan keduniaan bukanlah kehendak Islam, karena Islam adalah agama amal. 

Ketiga, pentingnya kesadaran. Nilai-nilai Ilahiyah menjadi tumpuan aktivisme Islam. Peranan kesadaran ini membedakan etik Islam dari etik materialistis. Pandangan kaum Marxis bahwa superstruktur (kesadaran) ditentukan oleh struktur (basis sosial, kondisi material) bertentangan dengan pandangan Islam tentang independensi kesadaran. Demikian pula, pandangan yang selalu mengembalikan pada individu (individualisme, eksistensialisme, liberalisme, kapitalisme) bertentangan dengan Islam, karena yang menentukan bentuk kesadaran bukan individu tetapi Tuhan. Demikian juga segala bentuk sekularisme, ia bertentangan dengan kesadaran Ilahiyah. 

Keempat, etika profetik. Ayat ini berlaku umum, untuk siapa saja, baik individu (orang awam, ahli, superahli), lembaga (ilmu, universitas, ormas, orsospol), maupun kolektivitas (jamaah, umat, kelompok masyarakat). Semua diharuskan untuk mengamalkan ayat ini, yaitu amar ma’ruf (menyuruh kebaikan), nahyi munkar (mencegah kejelekan), dan iman (tu’minuna) bi Allah (beriman kepada Allah). Ketiga hal ini adalah unsur yang tak terpisahkan dari etik profetik. 

Asal-usul pikiran tentang etik profetik ini, menurut Kuntowijoyo, bisa ditelusuri dalam tulisan-tulisan Iqbal dan Roger Garaudy. Dalam Membangun Kembali Pikiran Agama dalam Islam, Iqbal mengungkapkan kembali kata-kata seorang sufi bahwa Nabi Muhammad SAW telah sampai ke tempat paling tinggi yang menjadi dambaan ahli mistik (dalam peristiwa Isra Mi’raj), tetapi ia kembali ke dunia untuk menunaikan tugas-tugas kerasulannya. Pengalaman keagamaan yang luar biasa itu tidak mampu menggoda Nabi untuk berhenti. Akan tetapi, ia menjadikannya sebagai kekuatan psikologis untuk perubahan kemanusiaan. Dengan kata lain, pengalaman religius itu justru menjadi dasar keterlibatannya dalam sejarah, sebuah aktivisme sejarah. Sunnah Nabi berbeda dengan jalan seorang mistikus yang puas dengan pencapaiannya sendiri. Sunnah Nabi yang demikian ini yang disebut dengan etik profetik. 

Selanjutnya, dari Roger Garaudy, filosof Perancis yang menjadi muslim, etik profetik juga memperoleh penegasannya. Roger Garaudy menulis Janji-Janji Islam (1982). Menurutnya, filsafat Barat tidak memuaskan karena terombang-ambing antara dua kubu, idealis dan materialis. Filsafat Barat lahir dari pertanyaan tentang bagaimana pengetahuan dimungkinkan. Ia menyarankan untuk mengubah pertanyaan itu menjadi bagaimana wahyu dimungkinkan. Menurutnya, satu-satunya cara untuk menghindari kehancuran peradaban ialah dengan mengambil kembali warisan Islam. Filsafat Barat sudah “membunuh” Tuhan dan manusia, karena itu ia menganjurkan supaya umat manusia memakai filsafat kenabian (profetik) dari Islam dengan mengakui wahyu (Kuntowijoyo, 1997).

Kuntowijoyo tergolong sebagai sastrawan yang mampu menulis dalam berbagai genre. Sebagai penyair ia telah menghasilkan tiga kumpulan sajak, yaitu Suluk Awang Uwung (1975), Isyarat (1976), dan Makrifat Daun Daun Makrifat (1995). Sebagai cerpenis ia menghasilkan kumpulan cerpen Dilarang Mencintai Bunga-Bunga (1992), fabel Mengusir Matahari (2000), dan beberapa cerpennya terpilih sebagai cerpen terbaik pilihan Kompas yang kemudian diterbitkan oleh Kompas dalam Laki-Laki yang Kawin dengan Peri (1995), Pistol Perdamaian (1996), dan Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan (1997). Dalam bidang drama ia menghasilkan “Rumput-Rumput Danau Bento” (1968), “Tidak Ada Waktu bagi Nyonya Fatma”, “Barda”, dan “Cartas” (1972), dan Topeng Kayu (1973). Sebagai novelis ia telah menulis “Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari” (1966), Khotbah di Atas Bukit (1976), Pasar (1994), dan Impian Amerika (1998). Dari banyak karyanya itu Kuntowijoyo juga telah memperoleh berbagai penghargaan sastra.

Kumpulan puisi Makrifat Daun Daun Makrifat (selanjutnya disingkat MDDM) merupakan kumpulan puisi paling akhir yang dihasilkan Kuntowijoyo. MDDM diterbitkan oleh Gema Insani Press (1995), memuat 47 sajak-sajak pendek dengan nafas religiusitas yang kental yang tetap tidak mengabaikan kenyataan horisontal. MDDM bisa dipakai untuk melacak adanya tema sastra profetik yang dianjurkan oleh Kuntowijoyo. Dalam pengantar untuk MDDM sendiri Kuntowijoyo juga secara tegas menulis.

“Sajak-sajak ini adalah serbuan dari langit. Akan tetapi, ia tidak menjadikan sastra terpencil. Lihatlah ia juga berbicara tentang pemogokan, kalau yang dimaksud dengan kenyataan ialah penderitaan. Sajak-sajak ini adalah sebuah pemberontakan, pemberontakan metafisik terhadap materialisme....” (Kuntowijoyo, 1995:5).

Dengan demikian, MDDM memiliki kekhasan sebagai sebuah khazanah pemikiran dan pola ucap dalam sejarah perpuisian Indonesia, yaitu hadirnya semangat profetik. Karenanya, perlulah sebagian puisi-puisi Kuntowijoyo dari kumpulan puisi MDDM tersebut dibedah untuk menelusuri adanya etika profetik di dalamnya. Uraian di bawah ini merupakan gambaran ringkas mengenai pengungkapan etika profetik dalam puisi Kunto tersebut.

Semangat Amar Ma’ruf (Emansipasi/Humanisasi)
Amar Ma’ruf dalam arti sederhananya adalah menyuruh kepada kebaikan. Dalam penafsiran lebih lanjur, amar ma’ruf dimaknakan sebagai upaya “pemanusiaan” (emansipasi/humanisasi). Upaya humanisasi dapat berarti upaya untuk melawan segala bentuk dehumanisasi dan loneliness (privatisasi dan individuasi). Dehumanisasi ini terjadi di antaranya karena dipakainya teknologi di dalam masyarakat, misalnya sebuah pabrik yang menjadikan manusia semata objek dan menciptakan otomatisme (manusia bergerak secara otomatis tanpa kesadaran) (Kuntowijoyo, 1997). 

Subjek semangat amar ma’ruf dari kumpulan MDDM dapat ditemukan dalam puisi berjudul “(Menjadi saksi pemogokan)”. 
(Menjadi saksi pemogokan)

Kusucikan waktu dengan kata
sehingga para pekerja 
kembali ke pabrik

Aku tak pernah sangsi
kemerdekaan, tangan gaib semesta
mengalir lewat benang elektronik
dan kesadaran yang mulia

Puisi di atas mengabarkan adanya aku partikular yang menegaskan kepada para pekerja untuk tidak perlu mogok kerja karena merasa diperbudak oleh pabrik. Aku partikular justru tidak sangsi bahwa jika dengan selalu mengedepankan kesadaran, maka kemerdekaan bisa ditemukan di sela-sela rutinisme kerja. 

Jika dilihat dari keseluruhan baris puisi, maka kalimat kesadaran yang mulia bisa menjadi model dari pusat makna yang ada. Kesadaran yang mulia sendiri membuktikan adanya kualitas kemanusiaan. Manusia akan memperteguh kualitas kemanusiaannya ketika ia bisa memaknai kehidupan dengan sebuah kesadaran. Dari sini inti makna puisi dapat ditebak, yaitu humanisasi/emansipasi (pemanusiaan).

Budaya industrialisasi, yang di antara simbolnya adalah munculnya pabrik-pabrik, telah menggiring manusia untuk cenderung menjadi mesin dan terjebak dalam rutinisme yang menyebabkannya kehilangan dimensi kemanusiaan (mengalami dehumanisasi). Dehumanisasi menyebabkan manusia kehilangan kemerdekaannya, kemerdekaan untuk menentukan eksistensinya. Manusia terkungkung oleh benda-benda. 

Di sinilah diperlukannya upaya humanisasi atau emansipasi, berupa mengembalikan manusia kepada kemanusiaannya. Upaya itu adalah dengan menghadirkan kembali kesadaran yang mulia, tanpa harus menolak secara membabi-buta budaya industrialisasi, tanpa harus menghancurkan pabrik-pabrik, tanpa harus mogok kerja. 

Jika seluruh instrumen industrialisasi memahami dan dipahami secara kesadaran yang mulia, maka kemanusiaan tetap bisa ditegakkan dan kemerdekaan tetap bisa ditemukan di dalam benang elektronik. Semangat untuk menegakkan hal demikian disebut semangat amar ma’ruf.

Semangat Nahyi Munkar (Liberasi)
Secara sederhana nahyi munkar diartikan mencegah kemungkaran. Mencegah kemungkaran ini bisa berupa membebaskan kehidupan dari segala bentuk kejahatan. Ia bersifat liberatif. Liberasi bisa menyentuh ke seluruh aspek kehidupan, terutama aspek sosial-politik dan ekonomi. 

Puisi untuk mewakili semangat nahyi munkar (liberasi) dari kumpulan Makrifat Daun Daun Makrifat adalah sebuah puisi tanpa judul yang bernomor 48. 

Sebagai hadiah malaikat menanyakan
apakah aku ingin berjalan di atas mega
dan aku menolak
karena hatiku masih di bumi

sampai kejahatan terakhir dimusnahkan
Sampai dhuafa dan mustadhafin
diangkat Tuhan dari penderitaan

Puisi di atas memperlihatkan adanya aku partikular yang menegaskan etiknya untuk tetap terlibat dengan aktivisme sosial melebihi dari iming-iming kenikmatan asketisisme spiritual berjalan di atas mega, sehingga kejahatan terakhir musnah dan orang-orang lemah terlepas dari penderitaan. Penyampaian makna ini diperkuat oleh penghadiran beberapa polarisasi kata di dalamnya, terutama polarisasi antara mega dengan bumi. 

Tawaran untuk menikmati indahnya pengasingan mistik berjalan di atas mega ditolak oleh aku partikular. Aku partikular menolak karena kakiku masih di bumi. Sebagai bukti dari penolakan kepada pengasingan mistik itu adalah keinginan aku partikular untuk menyaksikan kejahatan terakhir dimusnahkan dan dhuafa dan mustadhafin / diangkat Tuhan dari penderitaan. 

Etik menolak untuk pengasingan mistik, etik menolak kejahatan, etik menolak kependeritaanan dhuafa dan mustadzafin adalah etik liberatif. Di dalamnya terkandung semangat untuk membebaskan, membebaskan manusia dari kejahatan dan dari penderitaan. Karena itulah, inti makna dari puisi ini adalah semangat liberasi. 

Liberasi yang muncul dari puisi ini adalah liberasi yang bersifat sosial-politik dan ekonomi. Memusnahkan kejahatan adalah bentuk liberasi yang bersifat sosial-politik itu. Di dalamnya terkandung hasrat untuk menegakkan HAM, melawan otoritarianisme dan kediktatoran, juga melawan segala kejahatan sosial. Mengangkat penderitaan merupakan bentuk liberasi yang bersifat ekonomi. Di sini terkandung hasrat untuk menghilangkan adanya kesenjangan ekonomi, “Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya di antara kamu” (Al Hasyr: 7).

Semangat Iman bi Allah (Transendensi)
Iman bi Allah berarti percaya kepada Allah S.W.T. Dikontekskan dengan pembahasan sebelumnya, maka semangat amar ma’ruf (emansipasi/humanisasi) dan nahyi munkar (liberasi) itu harus dirujukkan kepada keimanan kepada Tuhan. Puisi tanpa judul bernomor 47 representatif untuk mewakili tema ini. 

Suatu hari kutemukan
burung di sangkar termenung membungkam
aku bertanya dan dengan sedih dia mengatakan
Mereka yang melupakan Tuhan
tak berhak mendengar burung bernyanyi

Puisi menampakkan adanya aku partikular yang tengah diajari oleh peristiwa pemberontakan sebuah burung terhadap perilaku kontraliberatif dan dehumanisatif dari manusia karena manusia melupakan Tuhannya.

Karena adanya mereka (manusia) yang melupakan Tuhan menyebabkan burung terpenjara di sangkar (kontraliberatif dan dehumasisatif). Keterpenjaran ini menyebabkan burung melakukan upaya protes (semangat humanisasi+liberasi), yaitu dengan termenung membungkam dengan anggapan bahwa mereka yang melupakan Tuhan itu memang tidak pantas mendengarkan burung bernyanyi. 

Melupakan Tuhan merupakan perbuatan yang kontradiktif bagi keimanan, bagi semangat transendensi. Hilangnya keimanan menyebabkan dominannya perilaku yang kontradiktif bagi semangat humanisasi (amar ma’ruf) dan liberasi (nahyi munkar). Dengan kata lain, membangun upaya humanisasi dan liberasi harus tetap berpijak pada landasan semangat transendensi (iman bi Allah).

Pengertian Ilmu Budaya Dasar (IBD)

Pengertian Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.

Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).

Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasa! dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
a. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan mengapa.
b. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
c. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar (IBD).
Sebagaimana dikemukakan di atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pe­ngetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikem-bftngkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar­nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Dan bahwa dalam masyarakat yang berkabung semakin Cepat dan rumit ini, mahasiswa harus mcngalami pergeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali dapat membuatnya masa bodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga, mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara tidak langsung Budaya Dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Berpijak dari hal di atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bidag menjangkau tujuan tersebut di atas, diharapkan Ilmu Budaya Dasar dapat:
a. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tcntang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mercka tcrhadap persoalan-persoalan yang mcnyangkut kedua hal tersebut.
c. Mcngusahakan agar mahasiswa sebagai caion pcmimpin bangsa dan ncgara, serta ahli dalatn bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini tcrjadi karcna ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong mem-buat manusia spcsialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha menambah kcmampuan mahasiswa untuk menanggapi nilai-nilai dan masalah dalam masyarakat lingkungan mereka khususnya dan masalah seria nilai-nilai umumnya tanpa terlalu terikat oleh disiplin mereka.
d. Mcngusahakan wahana komunikasi para akademisi, agar mercka lebih mampu bcrdialog satu sama lain. Dengan mcmiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pclaksanaan pembangunan dalam bcrbagai bidang keahlian. Mcskipun spcsialisasi sangat penting, spcsialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia scorang mahasiswa/sarjana menjadi tcrlalu sempit. Masyarakat yang pcrcaya pada pentingnya modcrnisasi tidak akan dapat memanfaat-kan sccara penuh sarjana-sarjana demikian, scbab proses modcrnisasi mcmerlukan orang yang bcrpandangan luas.

Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas. Jika diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, scrta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4. Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5. Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7. Mcndukung dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8. Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9. Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
10. Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
11. Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12. Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13. Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14. Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15. Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma pendidikan.

Dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, dua masalah pokok biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kedua masalah pokok tersebut ialah :
a. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapal didekati dengan menggunakan pe­ngetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keah­lian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun sccara gabungan (anlar bidang) bcrbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman.

Proses budaya sebagai kemapanan Emosional
Dari Basic Cultural , akan dapat diketahui kemapanan emosi dan sosialnya. Dan ini akan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung dengan adat kebiasaan hidupnya sehari-hari dalam interaksinya (pergaulan) dengan manusia lain, pengaruh lain yang ditimbulkan secara individu adalah ketrampilan yang diperoleh dari interaksi yang terjadi terus-menerus tersebut, sehingga bisa melekat pada diri individu itu selama-lamanya. Seperti bunyi pepatah “ Lain lading lain belalang-lain lubuk lain pula Ikannya “ artinya disuatu tempat akan beda cara dan kebiasaanya sehari-hari dengan tempat lain.

Bidang ilmu yang dibawanya kelak juga akan dipengaruhi oleh budaya dan adapt istiadat yang sudah melekat dalam dirinya.

Maka seringkali kita saksikan, sebuah perilaku sosial yang menyimpang dari adat kebiasaan yang lazim, Dan itu terjadi 1 orang dari 10 orang yang lain yang memiliki sikap yang berbeda. Namun kita tidak bisa menjustifikasi atau menghakimi tindakan dia salah, karena fenomena yang terjadi pada diri seseorang berasal dari kejadian yang ditimbulkan sebelumnya.Sikap-sikap tersebut adalah :
1. Angkuh
2. Sombong
3. Mau menang Sendiri
4. Egois
5. Sektarian
6. Acuh tak acuh

Sikap-sikap tersebut akan terbawa pada saat mereka memiliki kepandaian atau pengetahuan, sehingga akan menjadi lain manakala ilmu tersebut digunakan pada hal-hal yang buruk.

Ada sementara orang yang mengatakan bahwa sikap yang berbeda akan membawa dampak kemajuan dalam hidupnya, tetapi dilain pihak ada yang mengatakan sebaliknya, yaitu membawa kehancuran dalam dirinya. Yang terbaik adalah keselarasan yaitu membentuk sikap yang selaras dan sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Dari perpaduan orang yang memiliki pribadi yang baik dan ilmu yang dimiliki, akan berguna bagi umat manusia.

Berkesenian dapat membentuk sikap dan pribadi yang baik, hal ini dapat dilakukan apabila seseorang memahami proses sebuah penciptaan karya seni, dimana dari awalnya ada proses : “ CIPTA – RASA – KARSA “
1. CIPTA : Adalah sebuah proses perenungan yang dilakukan dengan kontemplasi, yang dalam hal ini didasarkan dari kedalaman ilmu seseorang dari olah batin, pengetahuan, wawasan serta ketajaman intuisi seseorang hingga tercipta sebuah karya seni.
2. RASA : Setelah proses pertama selesai, maka selanjutnya dari hasil penciptaan hingga menghasilkan karya seni tersebut sebelum di edarkan atau diinformasikan pada orang lain, dirasakan terlebih dahulu oleh sang pembuatnya. Dari proses ini terjadi perpaduan antara pikiran dan perasaan sehingga terjadi dialog yang kemudian bisa memutuskan layak dan tidaknya karya ini ditampilkan.
3. KARSA : setelah selesai dalam proses pengkombinasian tersebut, maka kemudian dilakukan proses tahapan terakhir yaitu mengkarsakan atau memvisualisasikan dalam bentuk gerakan, lukisan, tulisan atau bentuk lain yang diinginkan.

Proses – proses tahapan tersebut terjadi begitu cepat, tergantung dari kemampuan seseorang dalam memadukan segala potensi yang dimilikinya.

Matlamat Tamadun Islam

Matlamat Tamadun Islam
Matlamat Tamadun Islam terbahagi kepada tiga bahagian iaitu Huquq Allah (Hubungan Manusia dengan Allah), Huquq al-’Ibad (Hubungan Manusia Sesama Manusia), Huquq al-Alam(Hubungan Manusia Dengan Alam Sejagat) Ianya untuk menyempurnakan perhubungan tiga dimensi seperti rajah di bawah.

a) Huquq Allah (Hubungan Manusia dengan Allah)
Matlamat Tamadun Islam tidak dapat dipisahkan dengan matlamat hidup manusia sebagai hamba Allah dan khalifah Allah. Hamba Allah bermaksud melakukan ibadat hanya kepada Allah. Oleh itu sekiranya sesoerang itu melakukan sesuatu ciptaan baru ia bermatlamat untuk mendapat keredaan Allah semata-mata bukan kerana hendak berbangga-bangga dengan perkara yang dihasilkan. 

Islam tidak menentukan bahawa pemikiran manusia hanya terhad sekadar untuk memikirkan alam ini semata-mata. Ia menyuruh manusia berfikir lebih jauh dari itu, dengan menumpukan pemikiran kepada Allah Pencipta Alam ini dan segala yang terkandung di alam ini. Islam menyeru penganutnya agar menghidupkan rasa perhubungan dengan Penciptanya kerana Dialah (Allah SWT) yang memudahkan dan mengurniakan ahli-ahli fikir untuk mencipta pelbagai ciptaan dari semasa ke semasa untuk memenuhi keperluan dan manfaat manusia sejagat. Ini bermakna , tumpuan tidak hanya sekadar pada bidang pembangunan dengan menggunakan atau mengeksploitasi segala sumber dalam alam ini.

Hubungan manusia dengan Penciptanya, Allah SWT merupakan matlamat yang terpenting dan terakhir untuk dituju dalam kehidupan. Inilah hubungan yang paling tinggi berbanding dengan hubungan lain seperti hubungan dengan keluarga, kaum dan bangsa, jenis manusia, kebendaan dan sebagainya. Hubungan-hubungan lain ini merupakan makhluk Allah yang lain daripada perhubungan manusia dengan-Nya. Hakikatnya, hubungan mulia manusia dengan manusia dan alam lainnya akan kembali kepada hubungan yang kudus dengan Pencipta Alam itu sendiri. Maka itu, hubungan dengan Allah SWT adalah yang tertinggi, unggul, kudus, bahagia dan suci murni. Hubungan dengan Allah SWT adalah setinggi-tinggi martabat yang melahirkan suatu kenikmatan tidak terhingga kepada jiwa yang bersih dan suci.

Dalam konteks ini, Pencipta Alam inilah yang memerintah dan menguasainya tanpa membatalkannya. Firman Allah SWT bermaksud:

Katakanlah; Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugian, dan rumah-rumah kediaman yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
(surah Al-Taubah, 9:24)

Oleh sebab itu, hubungan manusia dengan pencipta-Nya, Allah SWT adalah suatu bentuk hubungan yang unik, berkekalan dan mutlak serta tidak menyamai atau dapat dibandingkan dengan sebarang bentuk hubungan lain. Bentuk hubungan lain tidaklah sebegitu serta tidak dapat menyamai atau dibuat perbandingan. Umpamanya, hubungan dengan para rasul merupakan hubungan untuk mengambil petunjuk dan teladan daripada tingkah laku dan aktiviti mereka (sunnah), serta mematuhi ajaran yang dianjurkanoleh mereka, di samping mencintai sifat-sifat peribadi mereka yang begitu unggul, tetapi bukanlah hubungn perhambaan, kerana para rasul itu sendiri ialah hamba-hamba Allah SWT. Allah SWT berfirman yang bermaksud 

”Isa itu tidak lain hanyalah seorang hamba yang kami kurniakan kepadanya nikmat (kenabian) dan kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israel”

b) Huquq al-’Ibad (Hubungan Manusia Sesama Manusia)
Masyarakat Islam merupakan suatu masyarakat yang berbentuk sejagat, yakni tidak bersifat perkauman, tidak bersifat kebangsaan dan tidak terbatas dalam lingkungan sempadan geografi dan politik, lebih berbentuk kesatuan ummah. Hubungan dengan masyarakat bukan Islam tidak dibataskan sama ada kerana perbezaan jenis, warna kulit, bahasa dan bangsa, malah tidak juga memandang keyakinan dan kepercayaan individu, sebaliknya mementingkan hubungan baik, saling menghormati, bertoleransi dan berdisiplin. Bagi masyarakat Islam, hanya terdapat satu usuran untuk mendapat tempat utama di sisi Khaliq. Iaitu ketakwaan dan ketaatan lepada-Nya, di samping berbuat baik lepada hamba-hamba-Nya. Firman Allah SWT bermaksud 

“ Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu daripada seorang lelaki dan seorang perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling berkenal-kenalan. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah ahíla yang paling takwa di antara kamu” (surah Al-Hujuraat 49:13) 

Dalam konteks ini, Rasulullah SAW juga telah memberikan penegasan tentang umat dan berkait pula dengan masyarakat Islam, dalam sebuah hadis Baginda yang bermaksud : 

“Tidak ada kelebihan seorang Arab dengan seorang ‘Ajam, kecuali kerana takwanya”
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan bahawa idea diskriminasi ras atau perkauman sudah dihapuskan dalam masyarakat Islam sejak zaman Rasulullah SAW lagi, dan sebaliknya membuka pintunya kepada seluruh Amat manusia di atas bumi ini atas dasar persamaaan yang sempurna dan di atas landasan perikemanusiaan yang murni. Atas dasar ini, semua manusia berhak untuk berhimpun dalam pangkuan Islam dan di bawah perlindungan sistem sosialnya. Namur begitu, dalam Islam wujud peranan dan tanggungjawab yang berbeza antara orang Islam(muslim)dengan orang Islam yang lain dan antara orang Islam dengan bukan Islam di dalam sesuatu masyarakat. Dengan itu, Islam mewajibkan lepada pemerintah-pemerintah Islam supaya menjaga kepentingan bukan Islam dengan seadil-adilnya, di camping terhadap orang Islam sendiri. Kezaliman, kekerasan dan penganiayaan sesama manusia tanpa mengira orang Islam atau bukan Islam ditolak dengan keras menurut ajaran Islam.

Kepentingan hubungan antara manusia dengan sesama manusia ditonjolkan dalam ajaran Islam. Ini termasuklah sebagaimana dinyatakan dalam beberapa hadis Rasulullah SAW antaranya yang bermaksud ”Orang Mukmin itu dengan Mukmin yang lain adalah laksana satu bangunan, bahagian yang satu menguatkan bahagian yang lain” (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim). Menurut sabda Rasulullah SAW lagi, yang bermaksud: Bandingan orang-orang Mukmin mengenai kasih sayang mereka, belas kasihan mereka dan timbang rasa mereka adalah laksana sebatang tubuh, jika satu anggota mendapat sakit, maka seluruh anggota yang lain turut merasai sakit tanpa tidur dan merasa demam(panas) (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hubungan manusia sesama manusia, hubungan yang begitu erat dan kasih sayang yang kukuh, merupakan satu bentuk keharmonian dan disiplin yang tinggi. Ini merupakan gambaran yang jelas bahawa Tamadun Islam begit mementingkan hubungan sesama manusia.


Melalui tanggungjawab sebagai khalifah Allah manusia diberi ganjaran yang besar sekiranya ia berkorban masa dan waktu untuk mencipta sesuatu perkara baru yang memberi manfaat kepada manusia. Ciptaan perisian computer yang baru sudah tentu memudahkan ramai orang untuk menjalankan tugas-tugas mereka.

c) Huquq al-Alam (Hubungan Manusia Dengan Alam Sejagat)
Khalifah Allah bermaksud membangunkan alam, menguruskan alam dan mentadbir Alam. Menjadi tanggungjawab manusia menguruskan alam dengan sebaik-baiknya. Manusia dikehendaki membuat kebajikan kepada manusia. 

Selain daripada memberi sumbangan kepada manusia, menjadi tugas setiap insan membangunkan dengan baik alam sekitar yang meliputi pokok-pokok, binatang cekerawala dan sebagainya. Tidak dibenarkan sama sekali merosakkan alam ini Sebagaimana firman Allah yang bermaksud:

“Telah menjadi nyata kerosakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia…..Allah menjadikan mereka merasakan sebahagian daripada perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (al-Rum:41)

Ayat ini menerangkan bahawa kerosakan yang berlaku pada alam ini disebabkan olen perbuatan manusia (seperti membuat pencemaran sungai dan udara). Akibatnya mereka menanggung kesusahan daripada perbuatan jahat tersebut.

Manusia mesti ingat bahawa Allah menjadikan alam untuk kepentingan manusia sejagat. Perkara ini dijelaskan dalam al Quran sebagaimana firmannya yang bermaksud:

“Allah yang menjadikan langit dan bumi dan ia menurunkan dari langit air, maka ia mengeluarkan dengannya buah-buahan yang menjadi rezeki bagi kamu. Dan ia memudahkan bagi kamu kapal untuk kamu berjalan di laut dengan ketentuan daripadanya dan dimudahkan untuk kamu sungai-sungai, disediakan malam dan siang dan ia mendatangkan untuk kamu segala sesuatu yang kamu bermohon daripadanya.” (Ibrahim: 32-34)

Matlamat Tamadun adalah untuk menjaga tiga dimensi perhubungan manusia. hablum mina Allah iaitu hubungan manusia dengan Allah s.w.t, hablum mina al-nas iaitu hubungan manusia dengan manusia dan huquq al alam iaitu hubungan manusia dengan alam.

Islam adalah agama fitrah yang pada asalnya dipunyai dan dimiliki semua manusia dan bersumber daripada Allah SWT. Ia mempunyai tujuan dan matlamat yang telah ditetapkan oleh Pencipta-Nya sendiri, iaitu 

Allah SWT. Justeru, Tamadun Islam juga turut mempunyaib tujuan dan matlamat, kerana sesuatu yang tidak mempunyai matlamat, tujuan atau objektif adalah sesuatu yang tidak bernilai dan bahkan sia-sia semata-mata. Matlamat Tamadun Islam dapatlah diringkaskan seperti berikut:

Ia bermatlamat menyempurnakan manusia secara menyuluruh. Justeru, Islam secara Idealnya, menghendaki dan menetapkan sistem dan peraturan supaya manusia mencari, mencipta, membangun, memajukan diri dan mempergunakan segala-gala yang disediakan oleh Allah SWT dalam alam ini untuk kebaikan dan manfaat semua manusia. Secara realitinya, manusia hanya perlu melaksanakan sistem dan peraturan tersebut dalam pembinaan dan pembentukan Tamadun mereka. Dengan pelaksanaan sistem ini, seluruh kebaikan dan manfaat dalam pencapaian dan kemajuan Tamadun tersebut akan kembali kepada manusia semula secara menyeluruh. Hal ini kerana , matlamat Tamadun Islam adalah segala-galanya daripada Allah SWT, kembali kepada Allah SWT dan untuk Allah SWT selama-lamanya.

Pengertian Tamadun Dalam Pelbagai Bahasa

Pengertian Tamadun Dalam Pelbagai Bahasa 
Bahasa Latin : Civitas, civilis, civis dam civilitas = Civilization. Bererti warganegara, undang-undang dan sistem pemerintahan Rom.

Bahasa Greek : Kei yang bererti kediaman (rumah) dan sesuatu yang. datang kepada kita. Keimelion bererti khazanah atau harta yang. disimpan.

Bahasa Inggeris : Civilize bererti memperbaiki tingkahlaku, menjinakkan dan menyelaraskan mengikut keperluan masyarakat. Ia juga bererti keluar dari kehidupan barbarian (primitif) kpd. kehidupan yang. baik yakni mempunyai kehalusan akal budi dan kesopanan.

Bahasa Tamil : Nakarikam, nakar ialah kota dan ikam pula ialah pembentukan bandar.

Bahasa Cina : Wen Ming, Ming bererti cerah atau bercahaya. Jg. merujuk kpd. unsur-unsur material dan spiritual yang. muncul drpd. pencapaian sejarah perkembangan manusia. 

Kedua-dua Bahasa Tamil dan cina menyentuh tentang tingkahlaku yang baik.
Bahasa Arab : Tamadun berasal dari perkataan Arab “maddana, yamuddunu, madinatan” Madani adalah sifat nama yang membawa yang membawa erti sifat pembangunaan, atau perbandaran serta keadaan budi bahasa yang terpuji. Ini bererti pembangunan sifat kekotaan dan insaniah di dalam diri. Lawan kepada sifat tersebut ialah “Badw” yang bererti kehidupan badwi. Nama Kota Madinah kepada suatu tempat yang dahulunya dinamakan Yathrib. Perkataan-perkataan lain yang biasa digunakan dalam bahasa Arab ialah thaqafah, madaniyat, umran dan hadharah.

Thaqafah dalam Bahasa Arab bermaksud kebudayaan. Menurut Kart Wittfogel dalam bukunya Approaches to Asian Civilization, iaitu ciri kebudayaan secara keseluruhan daripada sesuatu negara berdasarkan pemikiran dan kepercayaan. Dan Arnold Toynbee menerusi bukunya, A Study of History menjelaskan bahawa tamadun sebagai sejenis kebudayaan yang berkembang di dalam kota.

Madaniyat dalam Bahasa Arab bermaksud kota-kota. Profesor Madya Dr. Lutfi Ibrahim menyatakan bahawa madaniyat ialah kemajuan yang dicapai oleh satu-satu bangsa di dalam membangun dan memodenkan diri mereka agar dapat duduk di tahap yang lebih tinggi. Iaitu pencapaian dari segi kebendaan seperti alat teknologi dalam pertanian, pengeluaran, pengangkutan dan sebagainya, seni bina dan lain-lain lagi. Ia merupakan hubungan dengan alam sekitarnya yang bersifat kebendaan. Ia juga bersumberkan wahyu. Abu Nasir al-Farabi ( abad 11M ) telah memperkenalkan istilah al-madaniyat dalam kitabnya, Al-Siasah Al-Madaniyat yang membawa maksud kota, kehidupan yang berasaskan akidah, syarak dan akhlak. Istilah ini juga digunakan oleh Muhammad Farid Wajdi dalam kitabnya Al-Madaniyat wa al-Islam ( abad 20M ). Dan juga digunakan oleh Syeikh Muhammad Abduh di dalam risalahnya Al-Islam wa al-Nas wa al-‘Ilmu wa al-Madaniyat dan Tafsir al-Mannar.

Umran dalam Bahasa Arab bermaksud bangunan atau perbandaran. Istilah ini telah digunakan oleh Ibnu Khaldun di dalam kitabnya, al-Muqaddimah ( abad 14M – 19M ).

Hadharah dalam Bahasa Arab bermaksud kebudayaan. Menurut Ibnu Khaldun hadharah ialah sekumpulan manusia yang tinggal kekal di sesuatu tempat atau kota atau wilayah dan tanah pertanian. Istilah ini telah digunakan oleh Kurdi Ali dalam kitabnya, Al-Islam wa al-Hadharah al-Arabiah. M.A.J Beg dalam bukunya The Image of Islamic Civilization, menjelaskan bahawa hadharah dan umran mempunyai pengertian yang sama. Istilah umran lebih popular digunakan dalam abad 14M manakala hadharah dalam abad 20M. Menurut Dr. Lutfi Ibrahim, hadharah ialah merupakan pencapaian dalam hal kerohanian seperti pemikiran dan sebagainya yang berasaskan akidah, syarak dan akhlak. Ini merupakan hubungan manusia dengan manusia yang bersumberkan wahyu.

Kamus Dewan mendifenisikan tamadun sebagai keadaan kemajuan kebendaan atau pemikiran, budaya ,sosial , politik, beradaban dan dan lain-lain (Teauku Iskandar : 1994). Keadaan masyarakat manusia yang dicirikan oleh taraf perkembangan pemikiran (sosial & budaya) yang tinggi - peradaban. Negara dan penduduknya yang telah mencapai taraf perkembangan pemikiran (sosial & budaya) yang tinggi. Budaya hidup atau cara hidup orang-orang (negara, kawasan atau sesuatu zaman) tertentu. Keadaan pemikiran (budaya & sosial) yang halus.

Beberapa perkataan yang biasa digunakan dalam bahasa inggeris ialah Culture, Reneissance, Urbanization, dan Civilazation. Adakah semua perkataan itu menyamai makna perkataan tamadun dalam bahasa Arab? 

Umumnya memang terdapat perbezaan antara perkataan tersebut yang mencakupi makna dan skop perbahasan mengenainya walaupun ada ciri dan perkaitan di antara satu sama lain. Culture, Urbanization dan Reneissance mempunyai makna yang sempit dan Civilization di anggap mencakupi ketiga-tiga makna tersebut.

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli
Menurut etimologi atau asal usul katanya, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani,yaitu oikonomia merupakan kata majemuk (perpaduan) 2 kata, yaitu oikos artinya rumah dan nomos artinya aturan. Jadi secara etimologi, ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga. Sedangkan menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah kegiatan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan.

Para ekonom memberikan batasan yang berbeda-beda tentang pengertian ilmu ekonomi. Berikut ini adalah definisi atau batasan ilmu ekonomi yang paling sering digunakan. 

Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

A. Kelangkaan / Keterbatasan
Terbatasnya atau langkanya alat pemuas kebutuhan yang dihadapkan pada kebutuhan manusia yang tidak terbatas merupakan pokok permasalahan dari semua masalah ekonomi. Dari kenyataan itulah yang mendorong munculnya ilmu ekonomi.

Kebutuhan manusia bermacam-macam dan selalu bertambah. Apabila kebutuhan yang satu terpenuhi muncul kebutuhan yang lain. Sedangkan di sisi lain, alat pemuas kebutuhan manusia berupa barang dan jasa jumlahnya sangat terbatas dan langka. Kelangkaan dan keterbatasan alat pemuas mengakibatkan hidup manusia selalu serba kurang.

B. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia.
Selama manusia hidup, kebutuhan selalu bertambah dan tidak terbatas, walaupun setiap manusia kebutuhannya berbeda-beda. Perbedaan tingkat kebutuhan disebabkan oleh:

a. Status sosial.
Misal buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik dengan guru.

b. Tingkat pendidikan.
Misal kebutuhan orang yang berpendidikan rendah berbeda dengan orang yang berpendidikan tinggi.

c. Kemajuan kebudayaan.
Misal kebutuhan orang zaman dulu berbeda dengan kebutuhan zaman sekarang.

2. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntunan untuk memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang.

Kebutuhan ekonomi pada prinsipnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Setiap orang kebutuhannya berbeda misalnya menurut golongan, suku, agam dan kelompok masyarakat.
b. Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda.
c. Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang.
d. Kebutuhan dapat saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan.

Menurut kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena untuk mempertahankan hidupnya, misalnya makan dan minum, pakaian, rumah.
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya dapat hidup lebih baik sebagai makhluk yang berbudaya. Misalnya pakaian yang bagus, buku-buku bacaan, sepatu, radio.
c. Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan tingkat lanjut setelah kebutuhan sekunder. Misalnya mobil, rumah mewah.

Menurut tujuannya barang-barang ekonomi diklasifikasikan menjadi :
a. Brang konsumen adalah barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan secara langsung (makanan, pakaian, sepatu,dll)
b. Barang produksi adalah barang-barang yang merupakan alat pembantu dalam proses produksi (mesin, mobil, batu bara, tenaga listrik, dll).

Menurut sifat pemakaiannya, dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Barang substitusi adalah barang-barang yang dapat saling menggantikan pemakaiannya (mentega dengan minyak, beras dengan jagung, dll).
b. Barang komplementer adalah barang-barang yang pemakaiannya harus bersama-sama (gula dengan kopi, mobil dengan bensin, dll)

Menurut sifatnya, barang ekonomi diklasifikasikan menjadi :
a. Barang konkret adalah barang-barang yang dapat dilihat (meja, rumah, beras).
b. Barang abstrak atau yang biasa disebut jasa dan pelayanan adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat , tetapi dapat memenuhi kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, nasihat hukum).

Perbedaan pokok antara barang dan jasa adalah :
a. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang tidak berwujud.
b. Untuk barang ada tenggang waktu antara produksi dan konsumsi, sedangkan untuk jasa tidak ada. 

Kebutuhan manusia menurut sifatnya dikelom pokkan menjadi dua macam, yaitu :
a. Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan manusia yang semata-mata ditujukan untuk memberi kepuasan kepada badan atau jasmani (bersifat material). Misal makanan, pakian, rumah, dll).
b. Kebutuhan rohani atau batin adalah kebutuhan manusi yang pemenuhannya ditujukan untuk memberikan kepuasan batiniah (bersifat imaterial). Misalnya seni, pendidikan, agama, dll.

C. Alat Pemuas Kebutuhan Manusia
1. Pengertian alat pemuas kebutuhan.
Alat pemuas kebutuhan manusia ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud. Ada yang habis sekali pakai dan ada yang dapat dipakai secara berulang-ulang sehingga habisnya lama. Jadi yang menjadi alat pemuas kebutuhan manusia itu adalah barang dan jasa.

2. Nilai ekonomi dan nilai kegunaan barang.
Nilai ekonomi / nilai kegunaan barang antara lain didasarkan pada :

a. Kegunaan bentuk (utility of form).
Artinya suatu barang memiliki nilai ekonomi/nilai kegunaan karena bentuknya yang sesuai dengan kebutuhan. Contoh bambu menjadi anyaman bilik, tanah liat menjadi gerabah/keramik.

b. Kegunaan tempat (utility of place).
Artinya suatu barang memiliki nilai guna tinggi karena tempatnya yang tepat. Contoh pasir dan batu di kota lebih berguna dari pada di sungai.

c. Kegunaan waktu (utility of time).
Suatu barang akan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi apabila digunakan pada waktu yang tepat. Contoh payung berguna pada musim penghujan, baju hangat pada musim dingin.

d. Kegunaan pemilikan (utility of ownership).
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena tepat pemiliknya. Contoh SIM, KTP hanya berguna bagi pemiliknya., stetoskop hanya berguna bagi dokter.

e. Kegunaan mutu (utility of quality)
Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik karena mutu dan kualitasnya. Contoh Tekstil dengan alat modern lebih bermutu dan harganya lebih tinggi daripada hasil tenun biasa.

f. Kegunaan unsur (utility ofelement)
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena unsur yang terkandung di dalamnya. Contoh obat paten lebih mahal karena unsur yang terkandung lebih baik daripada obat generik.

3. Kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

a. Kegiatan produksi.
Adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa atau menambah daya guna atau nilai barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Kegiatan distribusi.
Adalah setiap kegiatan menyalurkan barang-barang hasil produksi yang berupa barang dan jasa dari produsen kepada pihak yang membutuhkan atau konsumen.

c. Kegiatan konsumsi.
Adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan barang dan jasa hasil produksi secara langsung untuk memenuhi kebutuhan.

4. Tindakan ekonomi.
Dalam tindakan ekonomi dimaksudkan agar kita bisa mengatur dan mengendalikan sehingga pendapatan yang diterima dapat memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan derajad kepuasan masing-masing.

5. Perbuatan pilihan (alternatif)
Pendapatan adalah terbatas sehingga setiap orang tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yang harus diutamakan. 

6. Motif ekonomi.
Adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar motif ekonomi dapat digolongkan menjadi 4 macam 
a. Memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran
b. Memperoleh kekuasaan.
c. Memperoleh penghargaan.
d. Motif kemanusiaan (sosial).

7. Prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi diartikan sebagai asas yang menjadikan dasar /pegangan dalam setiapmelakukan kegiatan / tindakan ekonomi. Dalam aktifitas usaha, prinsip ekonomi dikenal dengan istilah efisiensi dan efektifitas (berdaya guna dan berhasil guna). Efisiensi artinya selalu berpikir untung rugi di mana hasil harus lebih besar dari pengorbanan, dan efektif artinya apa yang dilakukan harus berguna/bermanfaat dengan tujuan tertentu.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi bertujuan sebagai berikut :
a. Menekan biaya produksi.
b. Meningkatkan hasil produksi.
c. Meningkatkan mutu hasil produksi.
d. Memperoleh laba yang optimal.
e. Menjaga kelangsungan usaha.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi bertujuan:
a. Menekan pemborosan dana, waktu, ruang dan tenaga kerja.
b. Menyalurkan barang kepada konsumen tepat waktu.
c. Memperoleh laba yang optimal.
d. Memperhtikan kelangsungan usaha.

Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi bertujuan:
a. Mendapatkan barang-barang konsumsi jenis dan jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan maksimal.
b. Memperoleh barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus.
c. Dengan dana yang terbatas dapat diperoleh barang kebutuhan yang dapat memenuhi kebutuhan yang optimal.

8. Kegiatan produksi.
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menciptakan/menambah daya guna atau nilai barang (to ended value). Proses produksi dapat dilakukan apabila adanya sumberdaya. Terdapat sumber daya, yaitu:
a. Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh bahan/materi yang disediakan oleh alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Suber daya manusia (SDM) adalah segala daya dan upaya manusia lahir maupun batin yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya meliputi penggunaan tenaga fisik, pikiran, keahlian, perasaan dan teknologi.

9. Faktor-faktor produksi.
Faktor produksi adalah hal-hal yang harus ada agar proses produksi dapat berjalan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan faktor produksi modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.

Pengertian dan Kajian Geografi

Pengertian dan Kajian Geografi
A. Pengertian Geografi
Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang hanya dihafalkan oleh para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi nama negara, kota, sungai, gunung dan nama-nama tempat laindi muka bumi. Sebagian orang juga beranggapan bahwa geografi adalah segala aktifitas dan perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang berpendapat demikian karena orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat peta, membaca peta dan harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang dalam pembuatan peta. 

Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi ada 6, yakni sebagai berikut ini.

1. Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik.
Pada akhir abad ke 19 ketika ilmu pengetahuan seperti geologi, meteorologi, dan botani sudah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli geografi terpengaruh dan tertarik mengikuti metode-metode disiplin ilmu tersebut. Kelemahan setelah geografi masuk ke dalam ilmu pengetahuan alam murni, di mana mampu merumuskan hukum sebab akibat terhadap gejala-gejala dan proses-proses fisik di muka bumi secara general, tetapi tidak memasukkan unsur manusia. 

2. Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik manusia dengan alam.
Contoh kongkritnya yaitu iklim tropis menghalangi kemajuan kebudayaan masyarakat setempat, sementara iklim sedang merangsang perkembangan kebudayaan masyarakat yang mendiaminya.

3. Geografi sebagai ilmu ekologi manusia.
Keanekaragaman di kalangan pengikut paham determinisme environmentalis mendefinisikan geografi sebagai studi pengetahuan yang mempelajari hubungan manusia dengan tempat tinggalnya. 

4. Geografi sebagai studi tentang lahan.
Paham ini bertentangan dengan pendapat kaum environmentalisme yang mengatakan bahwa lingkungan alam lebih bersifat pasif dan masyarakat manusia lebih berperan aktif. 

5. Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.
Geografi dapat didefinisikan sebagai studi penyebaran/distribusi gejala di permukaan bumi, yaitu di mana letak sesuatu benda itu berada, apakah itu batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, rumah, penduduk, atau segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.

6. Geografi sebagai teori keruangan bumi.
Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan dimasukkan dalam ilmu pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli geografi, yakni akan membatasi cakrawala geografi pada abstraksi ilmu pengetahuan relasi keruangan saja dalam artian akan menghilangkan atau mengabaikan ruang dan waktu yang merupakan unsur poko dalam geografi. 

B. Kajian Materi Geografi
Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain (objek material). Sebagai contoh antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama mempelajari kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan geografi fisik mempelajari bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dengan ekonomi yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu. Objek kajian goegrafi sangat luas, antara lain (objek material) mencakup aspek fisik, aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.

Pengertian Geografi.
Geografi merupakan pengkajian tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di bumi.Mata pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap organisasi spesial masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan pada muka bumi. Pengertian geografi yang diajarkan baik di tingkat SD/MI Paket A termasuk dalam kelompok hakikat geografi sebagai studi keruangan bumi.

Pengertian, Definisi Electronic Commerce

Pengertian, Definisi Electronic Commerce
Apa sebenarnya arti E-commerce (electronnic commerce atau EC) ? E-commerce merupakan suatu istilah yang mulai banyak digunakan belakangan ini, suatu contoh kata yang sering didengungkan, kata yang berhubungan dengan internet dimana tidak seorangpun mengetahui dengan pasti definisi tersebut. Berikut ini akan dipaparkan mengenai pengertian e-commerce yang terdapat pada website atau menurut para ahli yang dituangkan dalam website tersebut:

Pada website whatis.com terdapat pengertian e-commerce yaitu berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet, khususnya World wide web.

Menurut Robert E. Johnson, (http://www.cimcor.com), e-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama.

Pada website ECARM (The Society For Electronic Commerce And Rights Management) dijelaskan bahwa e-commerce secara umum menunjukkan seluruh bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk organisasi dan perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data dijital termasuk teks, suara, dan gambar-gambar visual.

Pada website E-commerce Net, secara sederhana dijelaskan bahwa e-commerce adalah menjual barang dagangan dan / atau jasa melalui internet. Seluruh pelaku yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, kebijakan-kebijakan pengembalian barang dan uang, periklanan, dll.

Menurut Gary Coulter dan John Buddemeir (E-commerce Outline) : e-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi.

1. KELEBIHAN ELECTRONIC COMMERCE
Secara sederhana, perbedaan antara proses perdagangan secara manual dengan menggunakan e-commerce dapat digambarkan pada gambar 1.1 dan gambar 1.2

Gambar 1.1 Proses Bisnis Manual

Gambar 1.2 Proses Bisnis dengan E-Commerce

Dari gambar di atas, jelas terlihat perbedaan mendasar antara proses manual dan dengan e-commerce, dimana pada proses dengan e-commerce terjadi efisiensi pada penggunaan fax, pencetakan dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir. Efisiensi tersebut akan menunjukkan pengurangan biaya dan waktu/kecepatan proses. Kualitas transfer data pun lebih baik, karena tidak dilakukan entry ulang yang memungkinkan terjadinya human error.

Secara ringkas e-commerce mampu menangani masalah berikut :
  • OTOMATISASI, proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.
  • INTEGRASI, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses.
  • PUBLIKASI, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang dipasarkan.
  • INTERAKSI, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan “human error” 
  • TRANSAKSI, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan institusi lainnya sebagai pihak yang menangani pembayaran. (“electronic payment” concept)
2. KEUNTUNGAN ECOMMERCE
Keuntungan e-commerce bagi bisnis :

Dengan melakukan kegiatan bisnis secara online, perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.

Keuntungan lainnya bahwa e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional. Hal ini membantu perusahaan dalam meningkatkan keuntungannya. Salah satu jenis bisnis yang mengambil keuntungan dari e-commerce adalah perbankan.

Keuntungan e-commerce bagi konsumen :
Seperti halnya bisnis yang berkeinginan merangkul e-commerce sebagai suatu cara yang sah untuk melakukan kegiatan bisnis, konsumen juga berkeinginan mengambil keuntungan dari seluruh kemungkinan yang ditawarkan oleh e-commerce. Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online dengan mudah. Seorang pembeli di internet dapat menggunakan komputer pribadinya pagi atau malam selama 7 hari per minggu untuk membeli hampir semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri di toko atau bahkan meninggalkan rumahnya; yang dilakukan hanya mengklik sebuah produk yang ingin dibelinya, memasukkan informasi kartu kreditnya, kemudian menunggu produk itu tiba melalui pos.

Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. 
Beberapa toko online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya di server mereka, sehingga informasi yang dibutuhkan hanya dimasukkan sekali saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh : beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang dibelinya langsung ke komputer mereka. Produk-produk lain seperti video dan musik akan tersedia dengan cara seperti ini pada saat mendatang.

3. PELUANG E-COMMERCE
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan e-commerce, akan mendatangkan peluang yang luas terutama munculnya proses bisnis baru dan jasa/produk baru dengan diperolehnya pasar baru bagi perusahaan/organisasi yang menggunakan e-commerce. Gambar 1.3 di bawah ini menunjukkan bagaimana ecommerce akan menciptakan peluang baru tersebut.

Gambar 1.3. Peluang E-Commeerce

4. KERANGKA DASAR E-COMMERCE
Aplikasi e-commerce disusun berdasarkan infrastruktur teknologi yang sudah ada, yaitu kombinasi antara komputer, jaringan komunikasi, dan software komunikasi. Ada beberapa hal yang menunjukkan berbagai aplikasi e-commerce tidak akan berjalan tanpa hal-hal yang terdapat dalam infrastruktur berikut :
  • Jasa bisnis umum, sebagai jasa untuk proses pembelian & penjualan.
  • Distribusi pesan dan informasi, sebagai sarana pengiriman dan pengambilan informasi.
  • Isi Multimedia dan Publikasi Jaringan, untuk pembuatan produk dan sarana mengkomunikasikannya.
5. SISTEM PEMBAYARAN ONLINE
Dalam menjalankan transaksi secara konvensional, banyak metode yang kita kenal, diantaranya sistem barter, cash, kartu kredit. Semakin tinggi tingkat kualitas hidup seseorang, semakin tinggi pula metode yang digunakan untuk menjalankan setiap transaksinya.

Sistem pembayaran online yang sering digunakan untuk kebutuhan proses e-commerce diantanya adalah : 
  • Sistem Pembayaran Credit Card
  • Sistem Pembayaran e-Check
  • Sistem Pembayaran Automated Teller Machine (ATM)
  • Sistem Pembayaran Mobile Banking
Credit Card
Sistem pembayaran dengan menggunakan kredit card sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Sistem ini menawarkan kemudahan kepada seseorang untuk memberikan rasa aman kepada pemiliknya dari gangguan kejahatan karena membawa sejumlah uang kes.

Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, ternyata kredit card merupakan metode pembayaran yang banyak digunakan secara online.

e-Check
e-Check atau elektronic check merupakan sistem pembayaran online, dimana seorang customer akan membayar atas barang dagangan yang dibelinya dengan menulis suatu cek elektronik yang ditransmisikan secara elektronis melalui e-mail, fax. Cek tersebut berisi semua informasi yang diperoleh berdasarkan apa yang tertera seperti pada cek yang sesungguhnya, hanya saja proses validasinya dilakukan dengan menanda-tanganinya secara digital. Tanda tangan digital tersebut disandikan secara enkripsi.

Automated Teller Machine (ATM)
Penggunaan ATM dimungkinkan dapat melakukan proses pembayaran dengan menggunakan Kartu ATM. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin ATM, maka kartu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima data. Setelah dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data nasabah.

Mobile Banking
Mobile Banking atau dikenal dengan m-Banking merupakan layanan inovativ dari Dunia Perbankan yang menggunakan saluran komunikasi handphone sebagai medianya. Setiap pengguna handphone yang menggunakan kartu GSM, Pro XL, Mentari, dan Matrix, dapat menggunakan fasilitas m-Banking tersebut.

Produk yang diluncurkan sejak tiga tahun silam ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi para nasabah yang kesibukan dan mobilitasnya cukup tinggi. Dengan m-Banking nasabah tidak perlu mendatangi mesin ATM atau cabang Bank terdekat untuk melakukan berbagai transaksi non tunai. 

6. KEAMANAN DALAM ECOMMERCE
Aspek / servis dari security
Ada dua aspek yang sering dibahas dalam kaitannya dengan electronic commerce, yaitu access control dan non-repudiation.

Access Control
Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Hal ini biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (public, private, top secret) & user (guest, admin, top manager, dsb.), mekanisme authentication. Access control seringkali dilakukan dengan menggunakan kombinasi userid/password atau dengan menggunakan mekanisme lain (seperti kartu, biometrics).

Non-repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut. Aspek ini sangat penting dalam hal electronic commerce. Penggunaan digital signaturedan teknologi kriptografi secara umum dapat menjaga aspek ini. Akan tetapi hal ini masih harus didukung oleh hukum sehingga status dari digital signature itu jelas legal. 

Sumber Lubang Keamanan
Lubang keamanan (security hole) dapat terjadi karena beberapa hal; salah disain (design flaw), salah implementasi, salah konfigurasi, dan salah penggunaan.

Salah Disain
Lubang keamanan yang ditimbulkan oleh salah disain umumnya jarang terjadi. Akan tetapi apabila terjadi sangat sulit untuk diperbaiki. Akibat disain yang salah, maka biarpun dia diimplementasikan dengan baik, kelemahan dari sistem akan tetap ada.

Contoh sistem yang lemah disainnya adalah salah dalam penulisan algoritma enkripsi.

Implementasi kurang baik
Lubang keamanan yang disebabkan oleh kesalahan implementasi sering terjadi. Banyak program yang diimplementasikan secara terburu-buru sehingga kurang cermat dalam pengkodean. Akibatnya cek atau testing yang harus dilakukan menjadi tidak dilakukan

Salah konfigurasi
Meskipun program sudah diimplementasikan dengan baik, masih dapat terjadi lubang keamanan karena salah konfigurasi. Contoh masalah yang disebabkan oleh salah konfigurasi adalah berkas yang semestinya tidak dapat diubah oleh pemakai secara tidak sengaja menjadi “writeable”.

Apabila berkas tersebut merupakan berkas yang penting, seperti berkas yang digunakan untuk menyimpan password, maka efeknya menjadi luban.

Salah menggunakan program atau sistem
Salah penggunaan program dapat juga mengakibatkan terjadinya lubang keamanan. Kesalahan menggunakan program yang dijalankan dengan menggunakan account root (super user) dapat berakibat fatal.

Meningkatkan Keamanan
Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan, baik disengaja maupun tidak disengaja, khusus gangguan dari orang-orang yang iseng untuk mengobrak abrik data penting kita, ada beberapa hal perlu diketahui, khususnya yang berhubungan dengan meningkatkat keamana data kita, diantaranya adalah :

Access Control
Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Hal ini biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (public, private, top secret) & user (guest, admin, top manager, dsb.), mekanisme authentication. Access control seringkali dilakukan dengan menggunakan kombinasi userid/password atau dengan menggunakan mekanisme lain (seperti kartu, biometrics).

Enkripsi
Enkripsi digunakan untuk menyandikan data-data atau informasi sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak. Dengan enkripsi data anda disandikan (encrypted) dengan menggunakan sebuah kunci (key). Untuk membuka (decrypt) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi.

Pada Gambar 1.4 berikut ini menunjukkan contoh proses enkripsi dan dekripsi dengan sebuah kunci.

Gambar 1.4. Proses Ekripsi dan Dekripsi

Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E) dapat dituliskan sebagai:

E (M ) = C 
dimana: M adalah plaintext (message) dan C adalah ciphertext.

Proses atau fungsi dekripsi (D) dapat dituliskan sebagai:
D (C ) = M

Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli

Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli
Menurut E. Turban, David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban (2012,p38), Perdagangan elektronik (electronic commerce, disingkat EC, atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang memandang istilah perdagangan (e-commerce) hanya untuk menjelaskan transaksi yang dapat dilakukan antar mitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang menyadari bahwa istilah e-commerce sangat sempit. Sehingga, banyak yang menggunakan istilah e-bussines sebagai istilah penggantinya. Bisnis elektronik (electronic bussines atau e-bussines) mengarah pada definisi EC yang lebih luas, tidak adanya pembelian dan penjualan barang saja. Tetapi juga layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis. Lainnya memandang e-bussines sebagai “aktivitas selain pembelian dan penjualan” di internet, seperti kolaborasi dan aktivitas intra bisnis.

Jenis E-Commerce
Menurut E. Turban, David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban (2012,pp42-43), e-commerce dapat dilakukan berbagai pihak, Jenis umum dari transaksi e-commerce dijelaskan di bawah ini. 

1. Bisnis ke bisnis (bussines-to-bussines B2B)
Dalam transaksi b2b, baik penjual maupun pembeli adalah organisasi bisnis. Kebanyakan dari EC adalah jenis ini.

2. Perdagangan kolaborasi (collaborative--c-commerce)
Dalam c-commerce para mitra bisnis berkolaborasi (alih – alih membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.

3. Bisnis ke konsumen (bussines-to-consumer B2C)
Dalam B2C, penjual adalah perusahaan dan pembeli adalah perorangan. B2C disebut juga e-tailing.

4. Konsumen-ke-konsumen (consumer-to-consumer C2C)
Dalam C2C, seorang menjual produk ke orang lain. (Anda juga) dapat melihat C2C digunakan sebagai “customer-to-customer” (pelanggan ke pelanggan). Kedua istilah ini dapat dianggap sama, dan keduanya akan digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.

5. Konsumen-ke-bisnis (consumer-to-bussines C2B)
Dalam C2B, konsumen memberitahukan kebutuhan atas produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menuediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen, Contohnya di Priceline.com, di mana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan Priceline mencoba untuk menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.

6. Perdagangan intrabisnis (intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan EC secara internal untuk memperbaiki operasinya, Kondisi khusus dalam hal ini disebut juga sebagai EC B2E (business-to-its-employees).

7. Pemerintah-ke-warga(government-tocitizen G2C)
Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi EC. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan (G2B).

8. Perdagangan mobile (mobile commercem-commerce)
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon seluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.

Kelebihan E-Commerce
Menurut E. Turban, David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban (2012,p67), kelebihan e-commerce dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Kelebihan e-commerce bagi perusahaan :
- Ketersediaan pasar nasional dan internasional
- Penurunan biaya pemprosesan, distiribusi dan penarikan informasi

2. Kelebihan e-commerce bagi pelanggan
- Akses ke sejumlah besar produk dan jasa, 24 jam sehari.

3. Kelebihan e-commerce bagi masyarakat
- Dengan mudah dan nyaman memberikan layanan informasi, serta berbagai produk ke orang- orang di kota, di desa, dan berbagai Negara berkembang. 

Kekurangan E-commerce
Menurut E. Turban, David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban (2012,p68), e-commerce memiliki beberapa keterbatasan, secara teknologi dan nonteknologi, yang telah memperlambat pertumbuhan dan penerimaanya. Keterbatasan teknologi meliputi kurangnya standar keamanan yang diterima secara universal, bandwidth telekomunikasi yang tidak cukup dan mahalnya akses. Keterbatasan nonteknologi meliputi persepsi bahwa EC tidak aman, segi hukumnya yang belum lengkap, serta kurangnya penjual dan pembeli besar yang penting.
 

Kumpulan Artikel News Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger