Pengertian, Jenis-Jenis Produktivitas
Produktivitas ikut menentukan pembentukan angka indeks pertumbuhan nasional. Suatu negara atau industri dapat dikatakan mengalami kemajuan jika dapat mengurangi pengorbanan sumber daya, untuk menghasilkan produk yang lebih besar dengan mutu yang lebih baik. Peningkatan produktivitas secara keseluruhan akan memajukan potensi pengadaan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar untuk setiap pekerja sehingga lebih besar unsur-unsur kebutuhan hidup rakyat yang dapat dipenuhi sendiri. Ini berarti tingkat kesejahteraan rakyat bertambah tinggi. Alasannya adalah bahwa peningkatan produktivitas berarti peningkatan pendapatan pekerja, dan peningkatan pendapatan selanjutnya menambah kuat daya beli masyarakat akan barang dan jasa. Peningkatan produktivitas membutuhkan perencanaan yang cermat, yang tidak lagi merupakan hasil sampingan dari usaha perencanaan lainnya tetapi merupakan perencanaan yang berdiri sendiri dengan berbagai upaya yang terkandung di dalamnya.
Menurut Blocher, Chen dan Lin yang diterjemahkan oleh Susty (2001;847) dalam bukunya Manajemen Biaya mengemukakan mengenai pengertian produktivitas sebagai berikut :
“Hubungan antara berapa output yang hasilkan dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut.”
Sedangkan menurut Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000;22) dalam bukunya Akuntansi Manajemen menjelaskan sebagai beikut :
“Produktivitas adalah berkaitan dengan pembuatan output secara efisien dan secara spesifik menunjuk pada hubungan antara output (hasil produksi) dan input (bahan baku) yang digunakan untuk memproduksi output.”
Menurut Alma 2003 (www majalahswa com) menyatakan bahwa ada tiga kekuatan internal yang berpengaruh pada produktivitas, diantaranya yaitu:
1. Proses manajemen
Menyangkut perihal merencanakan internal organisasi, mengintegrasikan, dan mengawasi segala kegiatan. Jika organisasi strukturnya tidak benar, pekerjaan semrawut, pengawasan lemah, maka tingkat produktivitas akan menurun.
2. Kepemimpinan manajerial
Berhubungan dengan tujuan perusahaan, penyediaan kondisi kerja, ruangan, ventilasi, peralatan, yang dapat mendorong pekerja lebih giat dan semangat
3. Motivasi
Faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif, meningkatkan prestasi, mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi.”
Menurut Umar (2007:81) mengemukakan produktivitas adalah sebagai berikut :
“Produktivitas memiliki dua dimensi, dimensi pertama adalah Efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maximal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu yang kedua yaitu Efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaanya atau bagai mana pekerjaan tersebut dilakukan”
Produktivitas menurut dewan produktivitas nasional (2007:79) adalah sebagai berikut:
sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini
John soeprihanto (2007:80) berpendapat bahwa produktivitas adalah sebagai berikut :
Perbandingan antar hasil-hasil yang telah dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan sumber daya yang digunakan (input)
Klingner dan Nanbaldian (2007:82) mengemukakan produktivitas adalah sebagai berikut:
Merupakan pungsi perkalian dari usaha pegawai (effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan. Selain keterkaitan produktivitas dengan usaha sumberdaya manusia, produktivitas juga memiliki hubungan keterkaitan dengan efesiensi, efektivitas, dan kualitas
Dari beberapa pengertian produktivitas diatas dapat disimpulkan bahwa program peningkatan produktivitas berupaya untuk mencapai total efisiensi produktif. Peningkatan produktivitas teknis dapat dicapai melalui penggunaan lebih sedikit input untuk menghasilkan output yang sama atau memproduksi output lebih banyak dengan jumlah input yang sama.
Jenis-jenis Pengukuran Produktivitas
Pengukuran produktivitas memperlihatkan adanya perubahan-perubahan pada tingkat tertentu, dengan adanya tingkat pengukuran produktivitas ditingkat perusahaan, pihak manajemen akan mengetahui bahwa usahanya sedang berkembang. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan mengukur perubahan produktivitas sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap usaha untuk memperbaiki produktivitas. Pengukuran produktivitas dapat bersifat prosfektif dan berfungsi sebagai masukan untuk pengambilan keputusan strtegik.
Jenis-jenis produktivitas menurut Mulyadi (2001:466) dalam bukunya Akuntansi Manajemen megemukakan sebagai berikut:
1. Produktivitas Total pengukuran produktivitas total dapat dilakukan dalam dua kondisi, tanpa adanya pertukaran produktivitas antarmasukan dan dengan memperhitungkan adanya pertukaran produktivitas antarmasukan
Output Total
Produktivitas Total = ------------------
Input Total
2. Produktivitas Parsial
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan untuk setiap masukan secara terpisah atau secara total untuk keseluruhan masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran. Pengukuran produktivitas untuk satu masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran produktivitas parsial
Output
Total
Produktivitas Total = ------------------
Input Total
Tujuan Dan Manfaat Pengukuran Produktivitas
Suatu organisasi perusahaan perlu mengetahui pada tingkat produktivitas mana perusahaan itu beroperasi, yang bertujuan agar perusahaan itu dapat meningkatkan daya saing dari produk yang dihasilkannya di pasar global yang amat kompetitif.
Menurut Vincent yang diterjemahkan oleh Sukoco (2000:24-25) dalam bukunya Manajemen Produktivitas Total terdapat beberapa manfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi perusahaan, antara lain:
- Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber-sumber daya itu.
- Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
- Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas.
- Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.
- Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas di antara organisasi perusahaan dalam industri sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun global.
- Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu.
- Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktivitas terus menerus (continuous productivity improvement)
- Pengukuran produktivitas terus menerus akan memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu.
- Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam mengevaluasi perkembangan dan efektifitas dari perbaikan terus menerus yang dilakukan dalam perusahaan itu.
- Aktivitas perundingan bisnis (kegiatan tawar menawar) secara kolektif dapat diselesaikan secara rasional, apabila telah tersedia ukuran-ukuran produktivitas.
Dengan adanya pengukuran peroduktivitas di perusahaan dapat memberi manfaat bagi perusahaan yaitu dapat membandingkannya dengan produktivitas standar yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktivitas dari waktu ke waktu, dan membandingkan dengan produktivitas industri sejenis yang menghasilkan produk serupa.
Adapun tujuan utama mengukuran produktivitas menurut Blocher, Chen, dan Lin yang diterjemahkan oleh Susty (2001;847) dalam bukunya Manajemen Biaya adalah sebagai berikut :
Memperbaiki operasi dengan cara menggunakan input yang telah sedikit untuk memproduksi output yang sama atau memproduksi output lebih banyak dengan input yang sama
Bagaimana Meningkatkan Produktivitas
Bidang-bidang yang berkaitan dengan program-program produktivitas antara lain adalah yang pertama mencakup dinamika struktur organisasi, mengcakup proses-prose dalam manajemen sumber daya manusia.
Lingkup perbaikan produktivitas menurut Gomes (2007:85) dalam bukunya Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
1. Fleksibelitas dalam melakukan prosedur-prosedur pelayanan sipil
2. sentralisasi manajemen yang mendukung pelayanan, antara lain meliputi mengetik daftar gaji dan pembelian
3. mengumpulkan laporan-laporan keuangan untuk meningkatkan pendapatan
4. desentralisasi yang terpilih atau terorganisasi kedalam unit-unit yang sama
5. pemakaian yang meningkat mengenai ukuran-ukuran kinerja dan standar-standar kerja untuk memonitori produktivitas
6. konsolidasi pelayanan-pelayanan
7. penggunaan model-model keputusan ekonomi rasional untuk menjadwalkan dan masalah konservasi energi lainnya
Cara Meningkatkan Produktivitas
Menurut Nasution dalam buku Manajemen Mutu Terpadu yang dikutip dari Ross (2001;209) mengemukakan cara untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sebagai berikut :
1. Menerapkan Program Reduksi Biaya
2. Mengelola Pertumbuhan
3. Bekerja Lebih Tangkas
4. Mengurangi Aktivitas
5. Bekerja Lebih Efektif
Adapun penjelasan dari kutipan cara meningkatkan produktivitas tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan Program Reduksi Biaya
Reduksi biaya berarti dalam menghasilkan output dengan kuantitas yang sama, kita menggunakan input dalam jumlah yang lebih sedikit. Jadi, peningkatan produktivitas melalui program reduksi biaya berarti output yang tetap dibagi dengan input yang lebih sedikit. Program reduksi biaya mengacu kepada menghilangkan biaya-biaya yang dikeluarkan pada aktivitas-aktivitas yang tidak perlu.
2. Mengelola Pertumbuhan
Peningkatan produktivitas melalui mengelola pertumbuhan berarti kita meningkatkan output dalam kualitas yang lebih besar melalui peningkatan penggunaan input dalam kuantitas yang lebih kecil. Artinya, output meningkat lebih banyak, sedangkan input meningkat lebih sedikit. Dalam pendekatan peningkatan produktivitas melalui pengelolaan pertumbuhan, suatu investasi atau tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan lebih banyak output dari investasi itu sehingga angka rasio output terhadap input akan meningkat.
3. Bekerja Lebih Tangkas
Peningkatan produktivitas melalui jurus ini adalah dengan menggunakan input yang sama, kita meningkatkan output. Jadi, produksi meningkat, tetapi jumlah input tetap sehingga akan diperoleh biaya produksi per unit output yang rendah. Meningkatkan arus perputaran inventori dan memperbaiki desain produk merupakan aktivitas nyata dari jurus bekerja lebih tangkas.
4. Mengurangi Aktivitas
Jurus ini mengajarkan pada kita untuk mengurangi aktivitas produksi serta menghilangkan atau membuang asset yang tidak produktif. Jadi, kita meningkatkan produktivitas perusahaan melalui pengurangan sedikit output dan mengurangi banyak input yang tidak perlu.
5. Bekerja Lebih Efektif
Peningkatan produktivitas melalui jurus ini adalah meningkatkan output, tetapi mengurangi penggunaan input. Caranya adalah dengan bekerja lebih efektif sehingga kita akan memperoleh output yang lebih banyak dengan menggunakan input yang lebih sedikit.
Sedangkan menurut Kussriyanto (2001:211) dalam bukunya Manajemen mutu terpadau mengemukakan bahwa peningkatan produktivitas pada dasarnya dapat dikelompokan dalam empat bentuk atau cara yaitu sebagai berikut:
1. Pengurangan sedikit sumber daya untuk memperoleh jumlah produksi yang sama
2. pengurangan sumber daya sekadarnya untuk memperoleh jumlah produksi yang lenih besar
3. penggunaan jumlah sumber daya yang sama untuk memperoleh jumlah produksi yang lebih besar
4. penggunaan jumlah sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah produksi yang lebih besar lagi
Peranan Entrepreneurship Dalam Meningkatkan Produktivitas
Peningkatan produktivitas membutuhkan perencanaan yang cermat, yang tidak lagi merupakan hasil sampingan dari usaha perencanaan lainnya tetapi merupakan perencanaan yang berdiri sendiri dengan berbagai upaya yang terkandung di dalamnya.
Partisipasi para karyawan untuk mendukung usaha manajemen sangat diperlukan untuk keberhasilan usaha peningkatan produktivitas, terutama dalam melakukan tidakan dalam kegiatan usahanya.
Menurut Winardi (2003:81) dalam bukunya entrepreneur dan entrepreneurship menyatakan sebagai berikut:
“Banyak ahli ekonomi mengambil kesimpulan dan hingga kini masih tetap berlaku, bahwa problem yang paling fundamental dalam perekonomian adalah menurunnya tingkat produktivitas, salah satu alasan mengapa perhatian orang terhadap entrepreneurship semakin meningkat adalah semakin disadarinya peranan entrepreneurship dalam meningkatkan produktivitas”
R.J Gordon yang dialih bahasakan atau diterjemahkan oleh Wahibur Rokhman (2003:122)
“Kemampuan pemimpin mempunyai peranan strategis dalam proses produktivitas sebagai agen perubahan karena dalam kemampuan pemimpin ada proses peningkatan mutu yang seimbang, penjualan, dan hasil-hasil ekonomi yang lain, serta inovasi dalam pengembangan produk dan jasa baru, peningkatan kemampuan secara berkesinambungan mampu mencapai produktivitas yang maksimal”
Zimmerer yang dialih bahasakan oleh Buchari Alma (2007:67) mengemukakan
Entrepreneur merupakan satu kelompok yang mengagumkan, manusia kreatif dan inovatif. Mereka merupakan bahan bakar pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena ia memiliki kemampuan berfikir dan bertindak produktif
Demikian pentingnya produktivitas bagi pencapaian tujuan organiosasi, maka perhatian pimpinan terhadap kemajuan produktivitas sangatlah dibutuhkan, melalui kemapuan pimpinan tersebut akan terjadi kemajuan mutu, penjualan dan hasil-hasil ekonomi yang lain serta inovasi, pengembangan produk dan jasa baru. Demikian bagi peningkatan disiplin kerja, keterampilan, keahlian, serta kecakapan pengusaha dapat membuat mereka mampu atau melaksanakan usahanya secara efektif dan efisien.