Pengertian dan Fungsi Model

Pengertian dan Fungsi Model
Apa yang dimaksud dengan model ? apakah model sama atau berbeda dengan teori? Dalam buku buku dan jurnal- jurnal komunikasi, masih banyak ditemui keracun tentang penggunaan konsep teori dan model. Akibatnya pembaca menjadi sulit untuk membedakan yang mana yang disebut teori dan yang mana disebut sebagai model. Bahkan tidak jarang ditemui teori X disebut sebagai teori x atau sebaliknya. Meskipun penjelasan dan batasan tentang kedua konsep tersebut masih merupakan sesuatu yang dapat doperdebatkan, untutk keperluan buku ini uraian tentang teori dan model yang diberikan oleh liitlejohn (1983) dan hawes (1975) akan dijadikan sebagai patokan.

Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya. Sedangkan yang dimaksud dari model komunikasi adalah pola yang digunakan dalam proses komunikasi. 

Menurut Littlejhon (1983:12) In a broad a sense the term model can apply to any symbolic representation of a thing, process, or idea (dalam pengertian luas, pengertian model menunjuk pada setiap representasi simbolis dari suatu benda proses gagasan/ide). Pada level konseptual model mempresentasikan ide-ide dan proses. Dengan demikian model bisa berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau matematikal. Biasanya model dipandang sebagai analogi dari beberapa fenomena. Perbedaan antara teori dan model menurut Littlejohn dan Hawes (1983) adalah: Teori merupanakan penjelasan (explanation), sedangkan model hanya merupakan representasi (representation). Dengan demikian model komunikasi dapat diartikan sebagai representasi dari suatu peristiwa komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan penjelasan mengenai hubungan dan interaksi antara factor-faktor atau unsur-unsur yang menjadi bagian dari model. Penjelasan diberikan oleh teori. Ini berarti terdapat kaitan antara teori dan model

Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”. 

Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model. 

Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori.

Gordon Wiseman dan Larry Barker, mengemukakan bahwa model kamunikasi mempunyai tiga fungsi yaitu :
1. Melukiskan proses komunikasi,
2. Menunjukkan hubungan visual,
3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

Deutsch menyebutkan bahwa model itu mempunyai empat fungsi :

1. Fungsi pengorganisasian 
Artinya model membantu kita mengorganisasikan suatu hal dengan cara mengurut-urutkan serta mengaitkan satu bagian system dengan bagian/system lainnya sehingga kita memperoleh gambaran yang menyeluruh, tidak sepotong-sepotong.

2. Fungsi heuristik. 
Artinya, melalui model, kita akan dapat mengetahui sesuatu hal secara keseluruhan. Karena, model membantu kita denganemberikan gambaran tentang komponen-komponen pokok dari sebuah proses atau system.

3. Fungsi penjelasan 
Model membantu kita dalam menjelaskan tentang suatu hal melalui penyajian informasi yang sederhana. Tanpa model, informasi tentang suatu hal akan tampak rumit atau tidak jelas.

4. Fungsi prediksi 
Melalui model, kita dapat memperkirakan tentang hasil atau akibat yang akan dapat dicapai. Oleh karena itu, dalam dunia ilmiah model ini sangat penting, karena dapat digunakan sebagai dasar bagi para peneliti dalam merumuskan hipotesis, yakni pertanyan-pertanyaan yang berisikan penjelasan mengenai kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antara satu factor dengan faktor lainnya.

Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dan melibatkan banyak unsusr atau faktor. Kaitan antara atu/faktor dengan unsur/faktor lainnya dan bersifat struktural atau fungsional. Dengan demikian, model – model komunikasi juga memberikan gambaran kepada kita tentang struktur dan hubugan fungsional dari unsur – unsur / faktor – faktor yang ada di dalam sistem. Pengertian struktur meruju pada tatanan kedudukan dan garis hubungan antara satu/ faktor- faktor lainnya yang ada di dalam sebuah sistem. Pengertian fungsional menunjuk pda tugas dan peran dari setiap unsur/faktor dalam sebuah sistem. Oleh karena itu, melalui model, kita akan dapat memahami secara mudah dan komprehensif mengenai struktur dan fungsi dari unsur – unsur/ faktor- faktor yang terlibat dalam prose komunikasi, aik dalam konteks individual, di antara dua oarnag atau lebih, kelompok/ organisasi,baik dalam konteks komunikasi dengan masyarakat secara luas. 

Menurut McQuail dan seven Windahl (1981) dalam buku merekan telah mengintarisasikan dan menjelaskan 28 buah model komunikasi. Kedua puluh delapan model komunikasi ni menurut McQuail dan windahl dapat dibagi dalam lima kelompok. Kelompok pertama, disebut sebagai mdel – model dasar . keompok kdua menyangkut penaruh personal, penyebaran dan dampak komunikasi massa terhadap perseorangan. Kelompk yang ketiga meliputi model – model tentang efek komunikasi massa terhadap kebudayaan dan masyarakat. Kelompok yang keempat berisikan model – model yang memusatkan perhatian pada khalayak. Kelompok kelia mencakup model –model komunikasi tentang sistem, produksi, seleksi dan alur media massa .
 

Kumpulan Artikel News Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger