Definisi Economic Value Added

Definisi Economic Value Added
Menurut James C. Van Horne (2007:141) EVA adalah laba operasional bersih setelah pajak (Net Operating Profit After Tax-NOPAT) dikurangi beban nilai biaya modal untuk modal yang digunakan. EVA merupakan pendekatan khusus yang menghitung laba ekonomi yang dikembangkan oleh perusahaan konsultan Stern Stewart & Co.

Sedangkan menurut Hanif dan Darsono (2009:88) EVA dapat diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge) dari laba operasi bersih (net operating profit). Beban modal diperoleh dari perkalian antara jumlah aktiva yang digunakan dengan suatu tingkat tarif (rate). Selain itu menurut Tunggal (2008:340) EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital). 

Adapun menurut Brigham & Houston (2006:68) EVA adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang bersangkutan dan sangat jauh berbeda dari laba akuntansi. Dengan kata lain EVA merupakan pengukuran pendapatan sisa (residual income) yang mengurangkan biaya-biaya modal terhadap laba operasi. 

Konsep Economic Value Added (EVA)
Menurut Tunggal (2008:343) Economic Value Added adalah pengukuran kinerja yang didasari nilai pemegang saham yang dihasilkan, baik itu bertambah maupun berkurang. EVA menyajikan suatuh ukuran yang baik mengenai sampai sejauh mana perusahaan telah memberikan tambah pada nilai pemegang saham. Oleh karenanya, jika manajer berfokus pada EVA, hal ini akan dapat membantu memastikan bahwa mereka telah menjalankan operasi dengan cara yang konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Perhatikan pula bahwa EVA dapat dihitung untuk divisi-divisi sekaligus juga untuk perusahaan secara keseluruhan, sehingga dapat menjadi dasar yang berguna untuk menentukan kompensasi manajerial pada seluruh tingkatan.

Menurut Tunggal (2008:350) perhitungan EVA dapat dilakukan dengan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
Nopat adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan (financial cost) dan “non cash bookkeping entries” seperti biaya penyusutan. NOPAT dapat dihitung dengan rumus:


2. Mengidentifikasi Invested Capital
Invested Capital adalah jumlah seluruh pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilities), seperti utang dagang, biaya yang masih harus dibayar, utang pajak, dan uang muka pelanggan. 

3. Menetukan Weight Average Cost of Capital (WACC)
Cost of Capital merupakan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan Reqquiredrate of Return (tingkat pengembalian yang diharapakan oleh investor atau kreditur dan pemegang saham), biaya modal pada suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada biaya utang dan pembiayaan ekuitas, tetapi juga seberapa banyak dari masing-masing itu dimiliki dalam struktur modal. Hubungan ini dihubungkan dengan Weight Average Cost of Capital dari perusahaan tersebut. 

Kelebihan dan Kelemahan Konsep EVA
Menurut Hanif dan Darsono (2009:88) penilaian kinerja dengan metode Analisis EVA memiliki kebaikan sebagai berikut:
1. Manajer pusat investasi cenderung menerima investasi yang menurut ROI tidak menguntungkan ROI sehingga tidak menerima walaupun secara perusahaan keseluruhannya menguntungkan.

2. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yang berbeda-beda pada jenis aktiva.
Akan tetapi EVA mempunyai kelemahan karena kurang informatif karena tidak dinyatakan dalam rasio sehingga sulit digunakan sebagai alat pembanding. Jadi, jika suatu perusahaan di mana pendapatan dalam suatu periode hanya mampu menutupi beban operasional dan beban bunga serta membayar dividen pemegang saham, maka periode itu perusahaan gagal menciptakan nilai tambah. 

Perbedaan Laba Akuntansi (Accounting Profit) dengan Laba Ekonomi (Economic Profit)
Menurut James C. Van Horne (2007:142) perhitungan laba akuntansi secara eksplisit mempertimbangkan beban pendanaan ekuitas. Laba akuntansi merupakan perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut. ROI, RI dan financial ratio merupakan cara-cara menilai kinerja keuangan berdasarkan laba akuntansi. 

Laba ekonomi adalah sumber penciptaan nilai perusahaan. Perbedaan yang mencolok antara pengukuran laba akuntansi dengan laba ekonomi yang dikenal dengan EVA adalah laba bersih versi akuntansi hanya memperhitungkan biaya modal dari hutang dan tidak memperhitungkan biaya modal dari ekuitas. Sedangkan laba ekonomi memperhitungkan biaya modal dari hutang dan biaya modal dari ekuitas. Dengan kata lain EVA mampu mengidentifikasi seberapa jauh kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

Tolak Ukur Economic Value Added (EVA)
Menurut Gatot Wijayanto dalam Fatimah (2011:14) penilaian EVA dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Apabila EVA > 0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan.
b. Apabila EVA = 0, menunjukkan posisi impas atau Break Even Point
c. Apabila EVA < 0, yang berarti EVA negatif menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah.
 

Kumpulan Artikel News Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger