Pengertian Dan Penjelasan Berfikir Menurut Para Ahli

Pengertian Dan Penjelasan Berfikir Menurut Para Ahli
Menurut Khodijah ( 2006:117 ) mengatakan bahwa berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item. Sedangkan menurut Drever dalam Khodijah (2006:117) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keatipan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman / pengertian yang kita kehendaki.

Beberapa pendapat aliran psikologi tentang berfikir, yaitu :
Psikologi asosiasi, mengemukakan bahwa berfikir merupakan jalannya atau bekerjanya tenggapan – tanggapan. 

Aliran Behaviorisme, berpendapat berfikir bahwa berfikir adalah gerakan – gerakan reaksi yang dilakukakan oleh urat syaraf dan otot – otot bicara seperti halnya bila kita mengucapkan ”buah pikiran”. 
Psikologi Gestalt, berfikir merupakan keaktifan psikis yang absrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indera kita. 

Jenis Berpikir 
Menurut Floyd L. Ruch, berpikir ada tiga macam yaitu:
Berpikir deduktif adalah berpikir dari yang umum menuju yang umum. 
Berpikir induktif adalah berpikir menarik kesimpulan dari berbagai kejadian dengan observasi. 
Berpikir Evaluatif adalah berpikir kritis. 

Menurut Khodijah (2006), pikiran sendiri ada dua macam yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Sedang manusia hanya memanfaatkan 12% kekuatan pikiranya, sementara 88% ada pada kekuatan bawah sadar, yg semacam "perasaan". Diantara pikiran sadar dan bawah sadar ada Reticular Activating System (RAS) atau filter, yang untuk membuka, pintu otak kita mesti berada pada gelombang Alfa. Pikiran bawah sadar (yang 88% tadi) menyimpan: Memori, Self-image, Personality & Habits (kebiasaan). 

Proses Berpikir
Menurut Suryabrata (2004), proses atau jalannya berpikir itu pada pokonya ada tiga langkah yaitu :

a. Pembentukan pengertian 
pengertian dibentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut :
1. Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis. 
2. Membandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri-ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada.
3. Mengabstrasikan.

b. Pembentukan pendapat 
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu 
1. Pendapat afirmatif atau positif adalah pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu. 
2. Pendapat negatif adalah pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang adanya sesuatu sifat pada sesuatu hal.
3. Pendapat modalitas atau kebarangkalian adalah pendapat yang menerangkan keberangkalian, kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal.

c. Penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan
Keputusan ialah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada tiga macam keputusan adalah sebagai berikut :
1. Keputusan induktif 
Adalah keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju kesatu pendapat yang umum.

2. Keputusan deduktif 
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus, jadi berlawanan dengan keputusan induktif.

3. Keputusan analogis 
Adalah keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. 


REVIEW
Dalam melakukan proses pembelajaran dikelas maupun membimbing anak-anak dan siswa guru harus memperhatikan segala aspek psikologi ,perkembangan ,ingatan, memori dan pola berpikir anak .Hal ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan dan mengembangkan potensi yang ada pada siswa atau anak agar anak dan siswa mampu tumbuh dan perkembang sesuai dengan harapan orang tua,guru dan masyarakat Permasalahan yang ada pada anak hendaknya penyelesaiannya melibatkan komponen orang tua, guru , masyarakat dan konsuler.

Orang tua,guru dan masyarakat harusnya memahami bahwa hanya kesuksesan anak itu bukan hanya mampu mendapatkan nilai yang tinggi tetapi juga mampu mengembangan nilai spritual (kecerdasan spritual) dan kecerdasan emosian yang terkadang kecerdasan emosian dan spiritual yang mampu membawa kesuksesan terhadap anak dalam kehidupan di masyarakat.

Dalam belajar haruslah diperhatikan faktor yang mempebaruhi sisiwa dalam memperoleh dan mengingat pengetahuan . Oleh sebab itu guru haruslah memperhatikan hal tersebut dalam memlakukan pembelajaran dikelas dengan memperhatikan hal tersebut pengetahuan yang diberikan oleh guru akan menjadi ingatan yang setia dalam memori siswa.
 

Kumpulan Artikel News Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger